mengapa seorang aktor harus bisa berkonsentrasi dan berimajinasi

mengapa seorang aktor harus bisa berkonsentrasi dan berimajinasi

jawaban

Seorang aktor harus bisa berkonsentrasi dan berimajinasi karena seorang aktor yang bermain disebuah film harus bisa membuat film itu maju dan berkembang seperti pada saat pengambilan adegan pada saat dia lupa teks dia akan mengarang dengan kalimat yang keren dan imajinasi.
karena itu lah menjadi aktor dibutuhkan konsentrasi yang tinggi dan supaya aktor bisa lebih menjiwai dan film terkesan lebih nyata.

 

Pembahasan:

Konsentrasi dan imajinasi merupakan hal pokok bagi seorang aktor Di dalam khasanah pembelajaran seni akting, konsentrasi dan imajinasi dapat dikelompokkan ke dalam olah rasa. Meskipun tujuan akhirnya adalah pencapaian penghayatan peran, namun keharusan untuk membangun konsentrasi dan imajinasi adalah landasan dan tahapan yang penting.

  • Konsentrasi

Pikiran yang jernih dan perseptif memang merupakan hal yang sangat penting untuk menginterpretasi peran, namun Schreiber dan Barber menyatakan bahwa sesitivitas dan instink tidak boleh ditinggalkan. Tanpa keduanya, latihan konsentrasi hanya akan menciptakan aktor yang mampu berlaku dan berbicara tanpa emosi. Untuk itu, aktor harus dikembalikan kepada pengalaman masa anak-anak dalam meningkatkan kepekaan pancaindra demi mencapai level konsentrasi yang nyata.

  • Imajinasi
Baca juga  alat musik manakah yang berfungsi untuk memainkan lagu

Imajinasi menurut Schreiber dan Barber merupakan hal yang paling diperhatikan oleh aktor dalam latihan tingkat lanjut. Imajinasi merupakan dunia bawah sadar atau sering juga disebut sebagai dunia dalam (inner life) dan hal inilah yang membuat akting seperti benar-benar terjadi (natural, alami).

Segenap indra membantu aktor berkonsentrasi dan dalam proses kerjanya menstimulasi imajinasi dan menciptakan sensasi realitas. Secara nyata, cara melatih indra adalah dengan memberikan stimulasi langsung. Misalnya, jika seorang aktor dalam perannya mengalami rasa mual karena mencium bau sampah, maka pelatih bisa memberikan sekantung sampah yang baunya meman membuat mual. Schreiber dan Barber dalam hal ini ingin memberikan gambaran kasar latihan indra tanpa melibatkan imajinasi.